SELAMAT DATANG

DI BLOG PRO PERUBAHAN

Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit . Welcome In This Blog . Thanks For Your Visit .

Terima kasih, anda telah bergabung di Blog pro perubahan. Saya berharap dengan bergabungnya anda di bolg ini dapat memberikan warna baru dan pemikiran baru dalam kemajuan bangsa dan negara. Apabila anda berkenan, Saya harapkan berikan komentar atas tulisan, artikel, polling, dan opini yang Saya postingkan. Semua permintaan ini, harapan Saya hanya satu yaitu mendapatkan kritikan, masukan untuk kemajuan isi blog pro perubahan kedepan. Terimakasih.

12/11/15

Aksi Demo Buruh

Aksi Tuntutan Buruh : Dilema Pemerintah?
Oleh; Yakob KM Ismail


Buruh bangkit lagi. Itulah yang banyak pernyataan yang  terdapat dimasyarakat, sebagian orang masih sangat memahami dengan adanya aksi buruh, namun sebagian orang lagi bertanya mengapa buruh bangkit lagi dan mengapa mereka saat ini bertindak begitu anarkis. Seperti aksi buruh yang saat ini terjadi didepan istana negara yang dikomandoi oleh Komite Persiapan-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KP-KPBI) yang terdiri dari FPBI, FBTPI, FSPBI, FSERBUK, FSP2KI, FSPKAJ, FBLP, FSBM dan FSPBC. Dimana tuntutannya antara lain. Ingin membatalkan PP Pengupahan dan berlakukan upah layak nasional, hapus sistem kerja kontrak dan outsourching, hentikan pemberangusan serikat (union busting), turunkan harga BBM, TDL, dan Harga kebutuhan pokok, nasionalisasi asset strategis dan bangun industrialisasi nasional, tangkap, adili, penjarakan dan sita harta koruptor, tolak pasar bebas MEA 2015,